Lukas 2 : 21 – 38
Menanti Tuhan dalam Damai

Natal, perayaan kelahiran Yesus Kristus, bukan sekadar peristiwa historis yang terjadi dua ribu tahun lalu dan berhenti begitu saja. Natal menjadi peristiwa yang terus ditunggu-tunggu dan dampaknya akan terus berlanjut hingga selama-lamanya. Kisah Simeon dan Hana dalam Lukas 2:21-38 menggambarkan bagaimana menanti Tuhan dalam damai. Mereka bukanlah orang-orang yang pasif menunggu, tetapi mereka adalah orang-orang yang hidup dalam ketaatan dan iman yang teguh. Simeon, dipimpin Roh Kudus, telah menantikan penghiburan Israel (ayat 25-26). Ia tahu bahwa janji Allah akan digenapi. Penantiannya bukan penantian yang cemas, tetapi penantian yang penuh harapan dan keyakinan. Begitu pula Hana, yang melayani Allah siang dan malam (ayat 37), ia hidup dalam penantian yang senantiasa berfokus pada Tuhan. Mereka tidak terganggu oleh hiruk-pikuk dunia, tetapi tetap teguh dalam iman dan doa. Teks ini mengingatkan kita untuk tetap fokus menanti Tuhan di tengah hiruk-pikuk dunia ini. Damai sejahtera bukanlah ketiadaan masalah, tetapi ketenangan hati di tengah badai kehidupan. Ia adalah buah dari hubungan kita yang intim dengan Allah.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk damai sejahtera yang Engkau bawa ke dunia, Amin


Tinggalkan komentar